Jejakterkini.online —Pangkep, – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Kab. Pangkep) , u Pangkep tengah mempersiapkan diri untuk konferensi keduanya (Komferkab II) pada tanggal 1 Juni, yang menandai dimulainya masa jabatan 2025-2028, dengan tema yang sangat penting: “Jurnalisme Profesional Menjawab Tantangan Era Digital.” Pemilihan tahun ini sangat penting karena menampilkan dua jurnalis perempuan yang sangat berkualitas yang bersaing untuk memperebutkan posisi Ketua yang didambakan, yang menandakan adanya potensi pergeseran ke arah kepemimpinan perempuan yang lebih besar dalam organisasi.
Nama Sukma dan Sakina, keduanya jurnalis kawakan dengan pengalaman terbukti dan pemahaman mendalam tentang media digital, ramai dibicarakan di media sosial. Kedua kandidat memiliki kredensial yang mengesankan, termasuk sertifikasi kompetensi tingkat “Madya”, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap profesionalisme dan keunggulan jurnalistik. Kefasihan digital mereka dipandang sebagai aset penting dalam menavigasi lanskap jurnalisme modern yang terus berkembang.
Berbicara mengenai pencalonan bersejarah kedua perempuan ini, Muhammad Taslim, SH., anggota muda PWI Kab. Pangkep, menekankan pentingnya merangkul kepemimpinan perempuan di era digital ini. “Kami percaya saatnya telah tiba untuk merangkul emansipasi dan secara aktif mendukung jurnalis perempuan sebagai kandidat potensial,” kata Taslim dalam sebuah wawancara pada hari Kamis, 29 Mei 2025. “Para perempuan ini, yang seringkali memiliki pengalaman dan wawasan yang signifikan, berada dalam posisi yang unik untuk menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh revolusi digital.”
Taslim menyoroti beberapa alasan utama untuk mendukung kepemimpinan perempuan. Ia mencatat bahwa perempuan membawa beragam perspektif dan pendekatan terhadap kepemimpinan, yang penting untuk menavigasi tantangan multifaset di era digital. Pemahaman mereka tentang metode komunikasi yang terus berkembang dan strategi keterlibatan audiens dapat menghidupkan kembali relevansi PWI Pangkep.
Ia lebih lanjut menekankan bahwa banyak jurnalis perempuan secara aktif memanfaatkan perangkat dan platform digital, yang menunjukkan bakat alami untuk menavigasi kompleksitas jurnalisme daring. Kefasihan digital ini sangat penting untuk memimpin PWI Pangkep di era yang didominasi oleh berita daring, media sosial, dan penceritaan multimedia.
Lanskap media yang berubah dengan cepat menuntut pemimpin yang adaptif dan inovatif. Taslim percaya bahwa perempuan telah secara konsisten menunjukkan ketahanan dan kemauan untuk menerima perubahan, kualitas yang penting untuk membimbing PWI Pangkep melalui transisi digitalnya. Mendukung perempuan dalam peran kepemimpinan juga menjadi preseden yang kuat bagi generasi jurnalis perempuan di masa depan, mendorong mereka untuk mengejar ambisi mereka dan menyumbangkan bakat mereka untuk kemajuan jurnalisme.
“Anggota perempuan PWI Pangkep yang berpengalaman dan cakap ini memiliki potensi untuk mendorong kemajuan yang signifikan, memastikan bahwa organisasi tetap relevan, berpengaruh, dan responsif terhadap kebutuhan anggotanya dan masyarakat yang dilayaninya,” pungkas Taslim.
Pada akhirnya, pemilihan ini bukan hanya tentang gender; ini tentang mengakui dan memanfaatkan keterampilan, pengalaman, dan perspektif tak ternilai yang dibawa oleh perempuan. Ini tentang menciptakan PWI Pangkep yang merangkul inovasi, menumbuhkan inklusivitas, dan memberdayakan semua anggotanya untuk berkembang di era digital.
Saat PWI Pangkep bersiap memilih pemimpin berikutnya, organisasi ini berada di momen yang krusial. Komitmen untuk mendorong emansipasi dan mendukung jurnalis perempuan yang berkualitas dapat mengantarkan era baru jurnalisme yang modern, dinamis, dan berdampak di bawah kepemimpinan mereka. Masa depan PWI Pangkep, dan mungkin bahkan masa depan jurnalisme di wilayah tersebut, mungkin bergantung padanya
Penerbit : Hamka R SE